Rabu, 10 Juni 2009

Penyesalan

Puisi ini merupak penyesalanku karena ulah aku sendiri, dan ternyat aku tak menyadari bahwa karena hal yang sepele sesuatu yang besar akan terjadi.

Dilema Pagi Hari

Hari ini tak kusangka
Datang dengan muka yang meram
Semuanya datang begitu saja
Sungguh aku tak sadari semua ini

Ternyata inilah masaku
Tuk meresapi apa yang selama ini terjadi
Dimana semuanya diam termenung
Tak tahu apa yang harus tersurat untukku

Inilah sebenarnya diriku
Dan inilah aku yang sesungguhnya
Sangat berat aku memikul hal ini
Aku tak tahu apa yang harus ku lakukan

Rasnya inginku terbang ke angkasa
Mencari kepingan-kepingan waktu yang telah hilang
Dan merajutnya kembali

Sang Maha Dewi putih telah ku nodai
Tetes demi tetes air mata terberai
Membasahi hati yang suci
Inginku meraih kembali semua yang telah terjadi

Aku akan terus berjuang
Merubah semua ini sampai apapun yang terjadi
Walaupun harus kuberikan segalanya
Hingga jiwaku sekalipun

Yang aku inginkan hanya,

Sang Dewi akan tersenyum lagi untukku !!!!!!!
By : Imunksatriyo





Minggu, 07 Juni 2009
Anjing Kecil

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. Kata kuda itu : “Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata : “Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini”, dengan nada mencemooh.

Teriak seekor domba : “Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayaknya kamu memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini.”

Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi…..

Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu. “Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini.” Kata anjing tua itu : “Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan. ”

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria.

Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata : “Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih……. ..”
Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya. …Dan jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan.

Para pembaca yang budiman,

Hidup ini tidak selalu sejalan dengan apa yang kita inginkan, tetapi kadang hidup ini menyakitkan hati kita.Baik itu karena ada suatu hal yang tidak kita punya , ataupun memang banyak sekali cobaan yang menerpa kita dari hari kehari.Dari cerita di atas kita telah menyaksikan betapa sedihnya si anjing kecil yang tidak bisa setinggi derajat teman-temannya yang lain, tapi hal ini sungguh tidak kita harapkan dalam hidup kita, manusia memilki dunia sendiri-sendiri dan setiap individu berhak memperlakukan hidupnya asalkan sanggup menerima akibat dariperbuatan yang telah dilakukan.
Ketidakmampuan kita dalam suatu bidang bukanlah berarti kita sesosok makhluk yang tak berguna bagi orang lain, tetapi setiap individu itu memiliki keahlian masing-masing dimana dengan kemampuan yang telah dimiliki seseorang dapat menggapai apa yang dicita-citakan.Mungkin kita tidak mahir dalam salah satu bidang kehidupak, tetapi besar kemungkina kita memiliki kemampuan yang luar biasa dalam bidang tertentu selain bidang yang kita tidak kuasai.
Bagaimanapun Allah SWT telah menjadikan kita sebagaimakhluk yang paing sempurna di muka bumi ini, dan Allah telah member kelebihan bagi manusia diatasa makhluk yang lainnya, apakah kita masih ragu dengan kemampuan kita ?
Kehidupan sekarang adalah sekarang, dan kehidupan yang akan datang adalah yang akan datang maka memaknai kehidupan yang sedang kita jalani hari ini adalah suatu tangga kesuksesan yang akan mengantarkan kita kepada puncak kesuksesan yang kita impikan.Sekarang kita boleh menjadi yang tak berjaya, tapi percayalah bahwa hari esok akan lebih baik dari hari sekarang, dan percayalah semua tidak akan tercapai apabia kita hnya diam didri dan tak berlaku apa-apa, maka maksimalkan potensi yang kita telah miliki, dan buktikan bahwa kita pasti biasa.
Kita adalah kita sendiri untuk diri kita, dan kita hendaknya tidak terbawa arus yang orang lain ada pada hal itu, mungkin saja kita bukan ahli pada hal tersebut, tapi cobalah untuk menjadi diri yang sesungguhnya.
Mugkin begitulah sedikit pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita yang telah kia baca bersama, mudah-mudahan kita bias mengambil manfaat dari apa yang telah kita simak, dan yakinlah hidup ini bukanlah untuk disesali,tetapi untuk dimaknai dan kldiwarnai dengan sesuatu yang berarti, apa yang kita inginkan akan tercapai apabila kita besungguh-sungguh untuk menggapainya.




“ Dirimu adalah apa yang engkau pikirkan, apabila engkau berfikir aku bisa, maka insyaallah akan bisa, tapi jika kita berfikir kita tidak bisa maka niscaya kehancuran telah membuntuti di belakang kita”
( Lazarus_114)